20 Desember 2007


Jangan pernah mengharap sesuatu yang lebih dari apa yang telah kita anggap cukup.

yang paling dekat

Hanya tuhan yang tak akan pernah meniggalkanmu

Sehari tanpa berbelanja

Sehari tanpa berbelanja tak akan membuat kita mati.

Beredarlah! Diam adalah keruh. Mengalir untuk jerning. Melesat untuk tahu sasaran. Bersusahlah! Sungguh, makna hidup ada dalam kerja keras.

Tips berlatih syukur: jenguk orang yang sakit. Dapatkan anugerah sederhana yang sering luput disadari; gatal, kentut, bersin, berkedip, menguap… Adakah penyadaran yang lebih ekstrim dari kemalangan?

Nilai kita terletak pada bakat, amal, manfaat dan akhlak dalam diri kita. Masihkah bentuk tubuh, rupa, warna kulit, harta dan keturunan dipermasalahkan?

Puji tuhan yang telah menghidupkan setelah kematian.. Hanya hari ini yang kita punya. Kemarin hilang besok belum tentu. Berbagagialah dengan hadiah (present) yang ada (present) hari ini (present).

Doakan dirimu dari titik yang terkecil, maka ia akan jadi rangkaian kebaikan bagi orang lain.

Senyumlah dan ucapkan terimakasih dengan lirih kepada tuhanmu sebelum kau tutup hari ini.

Segera perjelas apa keinginanmu. Selama tak jelas, maka kehidupanmu tak akan pernah jelas juga.

Jangan lakukan hal yang tidak membuatmu bahagia

Telah bakal melelah, akan pasti di(ter)makan. Cukup tawa muara segala rasa.

Hawsyordey? Aryuhepitudey?

 Isi hari dengan kata-kata berikut; thanxlovesorry.embrace…

Pada dasarnya, ga ada seorangpun yang merasa nyaman jika melihat didekatnya ada yang tertindas. Hanya kadang, kenyataan mampu begitu jahanam membuat seseorang jadi tega. Haruskah terus menyalahkan?

Tuhan, berikan keikhlasan untuk menerima hal yang tak dapat kuubah. Keberanian untuk mengubah hal yang bias diubah. Dan kebijakan untuk mengerti diantara keduanya. Amien.

Selamat pagi..! Adakah hari ini kau bangun dengan tersenyum? Selamat arungi hari. Selamat menuai misteri. Selamat menjadi.

If not us who? If not now when? Our mind is our weakness!

Virus perubahan (ViPe) adalah wabah keren yang menyerang siapa saja. Undetected-undeniable! Sebagai pengingat, sapaan, sentuhan, dekapan dan rangkulan. Lakukan dan sebarkan dengan tanpa paksaan.

Jatuh kini tertawaan nanti. Tak ada yang tak berhikmah. Semua adalah keharusan. Kadang kita lupa cara memungut hikmah. Bukankah kufur dan syukur cuma sebatas kedipan? Tipis dan dekat! Let’s say hi to god.

Adalah satu hal yang mampu membuat posisi (pengetahuan) seperti second solution; sikap. Setinggi apapun ilmu pengetahuan, tanpa sikap adalah sia-sia.

Secanggih apapun strategi, sekeras apapun usaha, secerdas apapun berpikir, tetap hanya do’a yang menggetarkan arasy-Nya. Do’a yang tulus yang mampu merubah takdir yang ditetapkan

17 Desember 2007

virusperubahan: inilah perubahan itu; virus perubahan

virusperubahan: inilah perubahan itu; virus perubahan

aya wayah

aya wayah=ada waktu.
ada waktunya kita memandang dengan optimis
ada waktunya pula kita tersenyum sinis.

13 Desember 2007

  • Kebahagiaan jika dibagi akan bertambah. Kesusahan jika dibagi akan berkurang. Berbagilah sebelum menyesal dan ketinggalan.

Ini sering terjadi dan sering aku lakukan. Efeknya sangat dahsyat dan mencengangkan! Sekali waktu anda mesti mencoba dan merasakan khasiatnya.

  • Jika hidup adalah menulis, maka kematian adalah grand lounching dari karya tersebut. Penyajian, alur, gaya, kosakata, bobot, pesan… semua tergantung niat dan hanya kita yang tahu caranya.

Aku sering menulis dan mengungkapkan bahwa aku merasa lebih mengenal siapa itu einsten, marx, pram, jalaludin rahmat, gus dur, amien rais.. daripada menganal ayah atau kakek atau buyutku sendiri. Itu bukan karena aku lebih akrab dan dekat dengan selain ayah-kakek-buyutku. Tapi karena mereka membuat dan menuangkan ide dan pemikirannya lewat tulisan. Ayah-kakek-buyutku tidak. Mereka hanya “menulis” saja.

Oke. Itu memang masalah tulis menunulis pada konteks yang sebenarnya. Yang akan aku bahas disini adalah menulis dengan arti bukan sebenarnya. Kenapa di atas ada kata menulis dengan memakai tanda kutip. Itu karena menulis itulah yang akan aku bahas sekarang ini.

Berkaitan sekali dengan kehidupan dan kematian. Beberapa hari kemarin, tetangga yang biasa aku panggil mak meninggalkan dunia fana ini. Sebagaimana kebiasaan orang yang masih hidup adalah membicarakan bagaimana “tulisan” almarhumah semasa hidup. Ini-itu kejadian seperti diputar dalam rekaman kamera dengan memori maha canggih; otak. Seperti dibacakan oleh news caster di televisi swasta dengan pelafalan yang sempurna.

Aku lantas berpikir; bukankah mereka (yang hidup) sedang membacakan cerita dari si almarhumah. Masih untung penyajian dan cerita si almarhumah tidak menyeramkan dan tidak useless. Bagaimana jadinya kalo ada orang yang meninggal, sedangkan semasa hidupnya banyak melakukan hal yang sering bertentangan dengan orang banyak?

Aku jadi ngeri sendiri memikirkan misteri yang tak akan pernah bisa menemukan jawabannya secara pasti: kapan maut akan menjemput kita? Sedang bercerita apa ketika masa itu datang? Haruskah menumpuk naskah itu dalam benak saja?

Aku pikir, lebih baik mengaplikasikannya dari sekarang. Dengan menuliskannya atau “menuliskannya”.

Thanxlovesorry.embrace…


  • Lahir dengan segala kepenasaranan, hidup dengan segala pengalaman, mati dengan segala tahu.

Aku.

Seperti dalil. Menjadi acuan dalam menjalani segala keadaan. Yang disengaja atau tidak.

Seperti doa. Terlantun dalam tiap sujud dengan segala kerendahan akan permohonan.

Seperti degup. Dipompakan dari jantung pada nadi. Menjadi suatu harmoni.

Seperti kedip. Sebagai pembatas yang jarang disadari untuk mampu melihat atau berpaling.

Seperti janji. Pernah diguratkan dalam rahim ketika kehidupan dihembuskan.

Amien.

Thanxlovesorry.embrace..

  • Sisi skeptic: katanya diuji sabar, tapi ujungnya kayak balas dendam? Katanya belajar hemat, tapi hedon-konsumtif? Katanya menyantuni, tapi mirip show up? Katanya kembali fitri, tapi Cuma diri bukan jiwa.

Ya-ya-ya. Lebaran memang seperti itu. Sangat banyak orang yang jadi amnesia, lalu gila. Gila dalam suatu keadaan yang dibalut dengan aroma suci dan haru dan sakral.

Aku memang sering punya pikiran skeptis. Dan lebaran ini tak luput juga dari sindiranku.

Halodo sataun lantis ku hujan sapoe dalam peribahasa sunda. Kemarau yang panjang langsung tergantikan oleh hujan yang hanya turun satu hari saja! Gambaran itu jelas nampak pada lebaran ini. Sebulan penuh diuji akan suatu larangan, dan begitu beres ujian itu, larangan pun dilakukan dengan terang-terangan.

Sebulan penuh kita diuji dan diajarkan bagaimana bisa menahan nafsu. Sabar, hemat, lebih dekat tuhan, lebih produktif dan lebih sehat. Tapi dengan satu hari saja (tepat setelah ujian itu beres), semua itu sudah langsung terlupakan dan nyempil entah dimana.

Aroma hedon dan konsumtif terbentang tak terbendung. Baju-baju bersih dan suci seperti dipakai oleh orang-orang yang sengaja memelihara tanduk dikepalanya. Adapun kalau diingatkan, melulu “hanya setahun sekali” yang terucap. Dan aku tak pernah bisa menang melawan komentar itu.

Aku lantas membayangkan; andai saja uang beraroma, andai andai uang mengeluarkan warna sepeti mobil atau rokok, andai uang punya bunyi. Maka saat ini adalah dimana seluruh penjuru disesakki aromanya. Seluruh penjuru akan penuh dengan warna-warni. Dan seluruh penjuru juga akan ribut dengan bebunyian.

Dengan begitu akan sangat kelihatan siapa yang paling bisa membaui aroma paling enak, melihat warna paling indah dan mendengarkan bunyi paling merdu. Larinya; pemodal yang kebanyakan bukan dari kalangan yang mengenal ujian dan puasa.

Pertanyaannya adalah, apakah aku juga akan disamakan dengan meraka yang tidak pernah merasakan sulitnya ujian dan puasa? Apakah kita akan lupa akan indahnya kesederhanaan dan hemat hanya dengan mangatakan; “hanya setahun sekali. Ga’ tiap hari”? Haruskah sebuah perayaan dimeriahkan oleh meningkatkanya korban kecelakaan dalam waktu yang singkat? Bagaimana sedihnya muhammad saw. Ketika melihat umatnya seperti ini? Haruskah kita meminta kepada tuhan untuk diturunkan lagi beratus-ratus bahkan beribu-ribu rasul lagi? Masih akan berlanjutkah si kaya makin kaya dan si miskin makin susah, hanya dengan diimingi hari yang sakral dan fitri?

Ah, aku terlalu memperbuas suasana. Aku terlalu mengesampingkan sisi positif yang ada.

Selamat lebaran

Thanxlovesorry.embrace..

  • Apapun yang dapat dilakukan atau dimimpikan untuk melakukannya, mulailah! Keberanian mempunyai kecerdasan, kekuatan dan keajaiban didalamnya. (Goethe).

Mulailah. Karena terus menerus memelihara ketakutan adalah sebuah bencana yang terencana. Banyak belajarlah kepada anak kecil yang masih polos tentang menghilangkan rasa takut. Karena memori dan kedewasaan yang dialamilah yang menyebabkan suatu ketakutan akan yang belum pasti berdiam.

Melangkahlah. Semua orang tahu, langkah pertama adalah penentu dari seluruh langkah yang akan dihadapi. Sebagaimana bayi yang baru bisa melangkah, tak pernah ada yang langsung berjalan atau berlari. Kesiapanlah yang perlu kita tentukan kapan datangnya.

Berproseslah. Karena selama kita masih mengehembuskan nafas, maka tak akan pernah kita temui hasil. Proses dan hasil seperi barat dan timur. Sehebat apa mencari barat, selalu timur yang didapat.

Bersabarlah. Karena meski kepahitan yang didapat, akibatnya akan sangat indah dan mempesona. Metamorfosis (juga) merupakan keharusan bagi manusia demi mengalami keindahan.

Majulah. Karena segala hal yang dianggap gagal adalah cerminan semata. Dalam melaju, tak akan mungkin kita hanya melihat spion masa lalu saja. Jalan panjang masa depan lebih penting untuk kita jalani dan perhatikan.

Segeralah. Dan rasakan keajaiban yang terjadi!

Thanxlovesorry.embrace..

  • Mengasihi berarti; bersedia mengampuni kesalahan orang lain, bersedia menghargai kebaikan dan kelebihan orang lain, bersedia menghormati keberadaan orang lain dengan tulus.

Siapapun pasti pernah merasakan saat dimana paling tidak nyaman. Apapun bentuk masalah itu. Ketidaknyamanan itu ada yang berbekas lama, tapi ada juga yang hanya numpang lewat saja. Begitupun aku.

Suatu ketika aku pernah merasakannya. Permasalahan keluarga adalah suatu keadaan yang selalu membuat guncang seluruh isinya. Meski yang bermasalah adalah satu atau dua orang anggotanya saja.

Aku (merasa) dibesarkan secara sepihak. Hanya pengaruh, didikan dan ajaran ibu yang aku terima saat itu. Bahkan, sepertinya sampai sekarang. Peran ayah yang seharusnya jadi peran sentral dan penting, dengan segala sesal aku harus merasa meniadakannya. Merasa meniadakan. Bukan tidak ada!

Ayah adalah orang yang samasekali tidak ekspresif; jarang ngomong masalah keluarga, jarang komentar dan bahkan seperti susah untuk memutuskan mana yang harus dan tidak untuk keluarga. Melulu ibu. Maka tak heran jika aku (malah seluruh saudaraku yang lain) merasa ibu adalah tulang punggung dan andalan kami dalam menghadapi segala permasalahan. Aku, semenjak akhir SD menyadari secara tidak langsung tentang masalah “kepincangan” ini. Tapi aku tidak mengambil pusing. Tak pernah perlu merasa gusar yang hebat. Karena selama ini ibu sudah cukup untuk menutupi segala kegusaran itu.

Kehidupan berjalan dengan sunyi. Segala pengalaman terlampaui. Proses demi proses teralami. SMP, SMA, remaja, puber dan menginjak dewasa merupakan fase yang teralami juga olehku. Dengan segala kelebihan dan kekurangan, tentu.

Kedewasaan tak mudah didapatkan begitu saja, ternyata. Ujian untuk mengukuhkan diri sebagai orang yang punya jiwa dan pikiran dewasa memang tak mudah; ibu mulai melirik rumput sebelah.

Jika awalnya merasa pincang, maka sekarang aku seperti kehilangan semua kaki. Ingin berlari, menjauh dan menghindar.., tak bisa. Berjalan pun harus tertatih dan tak jarang merangkak.

Aku marah. Aku sedih. Aku kecewa. Aku sakit. Untuk saat itu.

Ayah hanya seperti biasa; diam dengan segala misteri. Entah marah yang tak bisa terkatakan dan tersalurkan atau memang memaklumi dan memaafkan karena mau ga mau ini semua erat hubungannya dengan beliau. Entah…

Seluruh saudara kandungku histeris. Tak tahu harus bagaimana dan seperti apa mereka mengahadapi semua ini.

Separah apapun yang menimpa diriku, untungnya aku masih ingat dan mengamalkan apa yang ibu ajarkan. Aku harus sabar. Aku harus kuat. Mencoba melihat dari segala sisi suatu permasalahan. Mengajak semua yang terlibat dan terkena untuk berkompromi, lalu secara aklamasi mendengar keputusan yang tidak memberatkan semua orang.

Aku memaafkan ibu dan Mr. X.

Aku mengubur dan menekan dalam-dalam perasaan dendam dan bisikan syetan yang saat tahu kejadian itu, aku mampu meluluhlantakkan Mr. X, bahkan semua orang dan makhluk hidup yang ada di dunia ini. Dengan segala cara. Karena syetan akan dengan sangat senang membantu jika niatku itu sempat di awali.

Memaafkan tidak lepas dari rasa kasih yang kuat dari dalam diri. Tuhan maha pengasih dan penyayang. Maka dari itu, minimal, aku bisa mengasihi orang banyak meski untuk menyayangi, aku masih harus selektif.

Ketulusan adalah sebuah keadaan dimana kecamuk jiwa, gemuruh jafsu, bisikan nurani dan kehebatan akal didudukan seimbang dalam sutu perhelatan yang akrab dan penuh dengan saling pengertian.

Masih terlalu banyak latihan ketulusan yang akan menghadangku didepan.

Doakan aku untuk tetap bisa menghadapinya.

Tahnxlovesorry.embrace..

inilah perubahan itu; virus perubahan

Vipe.

Prolog

Pada mulanya adalah kecintaan akan kata-kata. Menjelma menjadi kalimat dan menjadi perwakilan suasana dalam keseharian. Bisa jadi berupa kutipan, saripati atau bahasa sendiri.

Pada mulanya adalah berbagi. Suatu kejadian yang teralami, diceritakan dan disebarkan dengan menggunakan layanan sms gratis. Terlepas nantinya respon yang didapat akan menyenangkan atau malah menambah masalah. Penulis percaya, dengan berbagi, kesenangan akan bertambah dan kesedihan akan berkurang. Atau bisa juga disebut sebagai curhat yang bukan dalam bentuk keluhan.

Pada mulanya adalah sapaan. Dengan dalih mempererat kekerabatan, penulis menyapa (bisa jadi mengganggu, mengingatkan, menyentuh, menrangkul dan mendekap) teman-teman phonebook-nya dengan sangat terbatas.

Pada mulanya adalah tanya. Sepanasaran apa lahir, sejauh mana pengalaman, sesiap apa mati?


Virus perubahan

Virus

Sengaja memakai kata virus. Bukan suplemen atau tonikum atau kiat atau tips atau alat. Tapi virus.

Selayaknya virus (bakteri) yang sangat kecil dan tak terlihat. Mampu menyerang siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Tapi bisa terasa dan nampak ketika kita terjangkiti. Dengan penerimaan dan efek penimbulan tertentu. Tergantung kondisi si penerima virus.

Setiap penyakit ada obatnya. Setiap obat ada penyakitnya. Setiap virus tak selamanya merugikan..(?)

Perubahan

Tak ada yang abadi kecuali perubahan. Itu yang dilontarkan salah satu temanku suatu ketika. Bisa datang kapan saja meski dalam hitungan sepersekian detik. Itulah perubahan.

Hanya saja perubahan juga tidak bisa dikatakan segampang itu. Melulu ada proses yang mengikuti dan mengawali. Adapun “tidak datang dengan sendirinya” adalah memang benar adanya.

Buktikan saja…

Virus perubahan

Kata-kata yang berupa sapaan, mengingatkan, sentuhan, dekapan dan rangkulan yang dengan sangat tidak sopan nyelonong di hape kita dan terbaca. Tidak mengganggu sistem kinerja hape, tapi bisa jadi mengganggu kinerja pikiran dan perasaan.

Tapi jangan parno dulu, karena hal ini adalah keasyikan tersendiri. Tidak mahal dan tidak merugikan. Apalagi kalo kita bisa mengaplikasikan virus tersebut dalam kehidupan.

Juga tak lebih hanya intisari dari cerita yang dialami penulis dalam kesehariannya. Bisa jadi hanya kata-kata sendiri, cukilan dari buku, kata bijak bahkan kata-kata dari iklan atau film.

Dengan kata lain, ada cerita dibalik virus perubahan yang dikirim.


Epilog

Maaf jika suatu ketika datang pesan dengan mengatasnamakan “vipe” dibawahnya. Jangan hapus pesan itu. Tapi sebarkan dulu kebeberapa kerabat yang kita anggap dekat dengan format yang sama persis.

Selain menjadi agen vipe (dengan menyebarkan tersebut), anda juga diharapkan memahami dan mengerti vipe tersebut.

Sungguh tak pernah terbersit niat untuk mengganggu kalian dengan kata-kata itu. Karena panulis yakin, kata-kata itu tak akan tidak berguna. Paling jauh penolakan yang terbayang hanyalah tidak relevannya kondisi penerima dengan kata-kata tersebut. Mohon maaf sebelumnya.

Maka dari itu, mari berbagi sebelum kalian menyesal dan ketinggalan..

Thanxlovesorry.

embrace…

el-umed aquares.